Jumat, 10 Maret 2017

Mengalah

Malam ini, aku menemui Tuhan di persimpangan jalan,
dari tatap mataNya, aku tahu,
Jalan mana yang harus kupilih
Memilih kalah dan merana
Atau memilih menang dalam damai
Lagi-lagi aku harus kuat
Rasanya, aku tercipta bukan dari tulang rusuk pria, tapi dari tulang lutut pria

Di persimpangan jalan itu aku tidak ragu
Karena di jalan manapun yang aku pilih aku tetap bersama Tuhan

Aku ingat saat umurku 8 tahun dan hilang di kota Bandung
Aku berjalan keluar masuk gang, kejalan besar,
Saat itu aku belum lancar berbahasa Indonesia ( jamanku sekolah dulu murid-murid bisa membaca di kelas 3 SD )
Tapi saat itu aku telah mengerti, bahwa " jika kita berdoa maka Tuhan pasti menolong ".
Lalu seorang tukang becak mengajakku naik ke becaknya dan membantuku mencari rumah tempat aku menginap.
Saat tidak juga ditemukan, ia membawaku ke kantor polisi,
Dan selama aku hilang aku tidak menangis
Aku telah kuat dari sejak aku kecil dan aku akan terus kuat karena Tuhan besertaku

Di persimpangan jalan itu
Aku menggenggam erat tangan Tuhan
Dan aku tidak akan pernah melepaskannya
Berselancar bersama Tuhan alangkah indahnya
Saat ombak besar bergulung membawaku kepuncak gelombang, huuuh alangkah nikmatnya
Tak ada kenikmatan dan keindahan hidup lebih dari berselancar bersama Tuhan