Jumat, 17 Februari 2023

Childfree

Childfree

Belakangan kata Childfree  sering muncul di akun media sosialku
Kupikir maksudnya hari bebas anak-anak dihari  tertentu seperti  Car Free Day dan aku tidak tertarik untuk tahu lebih jauh.

Tetapi akhirnya aku  membacanya  juga 
Ternyata arti dari Childfree adalah : sebuah Keputusan berumah-tangga tanpa memiliki anak. 
Sebenarnya konsep ini pernah ditulis di sebuah media besar belasan tahun yang lalu hanya saat itu belum menggunakan istilah 
Childfree

Childfree menurutku sebuah pilihan yang bijaksana dari sebuah kehidupan berumah-tangga saai ini.
Di zaman dimana tehnologi semakin modern, pikiran manusia yang semakin modern bahkan bentuk tubuh manusia di abad-abad yang akan datang tidak lagi lurus seperti postur tubuh manusia saat ini  tetapi bahu atasnya condong kedepan dengan kepala agak menekuk kedepan karena sehari-hari berada di meja komputer.

Saat pikiranku menerawang jauh kedepan, melihat fenomena menabung/ikut saham tapi bisnis usahanya tidak ada tapi orang-orang beramai-ramai menitipkan uangnya.
Bahkan bermilyard-milyard.

Maka aku berpikir mungkin suatu hari akan ada orang-orang ysng  membeli Hotel, rumah, restaurant, kebun, mobil  tapi barangnya tidak ada dan semua hanya berupa  gambar seperti permainan monopoli  tapi orang-orang akan berebut membelinya dan semakin menjadi rebutan maka harga akan semakin tinggi lalu terjadilah jual-beli dengan keuntungan besar 

Media dan  para Youtuber akan memberitakannya dengan heboh semakin heboh, Calon pembeli semakin berebut, harga semakin tidak masuk akal,
Sampai Di satu moment  situs jual-beli imaginatif online tersebut ditinggalkan oleh para pemain awal dan berpindah ke  situs jual-beli imaginatif online terbaru yang lebih Wah keuntungannya.
Maka pembeli terakhirlah yang meraung-raung pilu.

Dan ternyata khayalanku itu telah ada 
Dalam berita di BBC News Indonesia dituliskan bahwa : lebih dari 31 Triliun dihabiskan orang-orang untuk membeli tanah virtual,
Individu dan perusahaan berlomba-lomba mendapatkan tempat di lahan virtual di Metaverse,
Disinilah nantinya kita akan tinggal, bekerja dan bermain dalam realitas virtual.

Mungkin ibu-ibu seusiaku adalah generasi ibu tua terakhir dengan pikiran setengah kuno dan setengah modern.

Generasi muda kekinian dalam samarnya khotbah sang pendeta generasi tua yang mungkin mendapat jatah khotbahnya hanya sebulan sekali atau tiga bulan sekali,
Kalah oleh gemuruh nya suara dan analisa para youtuber muda yang muncul dengan prodcast terbarunya,  hanya dalam hitungan menit selalu ada proscast  yang terbaru.

Kisah bagaimana seorang maestro bulutangkis Rudy Hartono yang menang juara 
All England sebanyak 8 kali berturut-turut karena dilatih ayahnya berlari setiap hari, ayahnya naik sepeda dan sang anak berlari.
Kalau hal itu terjadi di masa kini mungkin akan disebut exploitasi anak.

Ada seorang ibu yang menghabiskan sebagian hartanya untuk kuliah anak-anaknya dan di masa tuanya dia menyerahkan semua sisa asetnya kepada anaknya karena anaknya memintanya  dan yang terjadi saat ini adalah, dia tidur di ruang tamu yang sesak, tanpa uang, pernah satu kali anaknya memberinya makanan dengan cara dilempar.

Ada seorang ayah yang dari 4 anaknya hanya 1 yang membelanya dan merawatnya, anak pertamanya justru pergi dan memutuskan hubungan setelah dibagi warisan besar.

Ada sebuah pemikiran/ rumusan hidup yang baru
Sebuah kalimat yang terdengar gagah, sebuah kalimat yang terdengar sangat modern, 
sebuah kalimat yang terdengar seperti cerdas,
Sebuah kalimat yang terdengar seperti bijaksana,
Bahwa : anak bukanlah investasi

Seorang ibu berkata dalam bathin nya
" nak jika itu pemikiranmu, menyesal mengapa dulu aku membagi sepotong ayam goreng yang terlihat lezat itu menjadi 2 bagian, untuk kamu dan ayahmu,
Seharusnya kubagi 3 bagian agar aku pun ikut  menikmati lezatnya ayam goreng itu.

Jika ketulusan dan pengorbanan orang tua harus sampai mati karena itu dianggap  kewajiban
Sementara  sang anak boleh bebas dengan pemikiran-pemikiran barunya dengan 
kiblat barunya ; 
para Youtuber

Maka ; aku setuju dengan Childfree

Note ; 
Setiap orang memiliki  beban hidupnya masing-masing dan standard  kebahagiaan setiap orang berbeda.

#chieldfree #ayamgoreng #youtuber 

Rabu, 15 Februari 2023

Jogja


Jogja
Satu kata yang membuat ribuan kenangan berebut muncul di ingatanku
Dan
Kenangan saat SMP 
Seorang guru musik yang sangat baik pak Sodikin namanya
Sering bernyanyi lagu Sepasang mata bola 
(Hampir Malam Di Jogja)
Sebuah lagu perjuangan yang mengisahkan sepasang mata bulat seorang gadis yang mengharapkan perlindungan dari seorang prajurit.

Akupun sering iseng menggenjreng gitar, hanya petikan nada, beberapa accord aku bisa tapi tidak bisa menjadi lagu yang utuh
Dan lagu sepasang mata bola adalah lagu yang paling melekat dalam kenanganku

Lagu itu pula yang mengiringi saat suatu hari mobil piknik kami memasuki kota Jogja,
Sebuah kekuatan cinta, 
bisa piknik 24 jam 
Berangkat Pk 04 dan kembali pulang Pk 04
Bisa ke Semarang, Salatiga dan Jogja.
(Yang bawa mobil sedang naksir kakakku)

Pernah juga piknik dengan 3 mobil, 
1 lingkaran  pertemanan tapi dari 3 kota yang berbeda 
Kami piknik ke Semarang, Jogja dan Jombang.
Hari pertama keren, kami menginap di sebuah Villa di Semarang, 
Hari kedua kami menginap di sebuah Hotel di Jombang dan 
Hari ketiga kami menginap di sebuah asrama di Jogja.

Saling ribut selain keuangan menipis bahkan ada yang uangnya telah habis ternyata juga terjadi cinta segi tiga dan cinta segi empat.
Pria ke 1 berpikir  dengan piknik ini dia akan berjalan dengan si A, 
pria ke 2 juga dia berpikir akan berjalan dengan si A tapi ternyata si A berjalan dengan pria yang baru dikenalnya 

Pria ke 2 berpikir dia akan berjalan dengan si B tapi ternyata si B berjalan dengan pria lain,
Mengadu lah kedua pria itu kepadaku 

Dan berbulan kemudian 1 pria yang kecewa itu beralih ingin dekat denganku
Dan bertahun kemudian 1 pria yang kecewa itu ingin dekat denganku 
Setelah terpisah jarak yang jauh
Hmmm terlambat kawan karena aku sudah milik orang lain

Satu hal lagi tentang Jogja
Selain lagu Yogyakarta dari Kla Project yang syahdu dan serasa membawaku ke suasana malam nya Jogja
Adalah : 
Disana ada seorang pria yang sangat mencintaiku
2 minggu sekali dia datang dari Jogja ke Desaku Di Cirebon Timur
Dia datang tidak di hari Sabtu atau minggu karena katanya aku masih muda (15 tahun), dia tidak ingin mengikatku
Karena jika  dia datang pada hari Sabtu atau minggu maka orang lain akan berpikir bahwa aku telah memiliki kekasih.
Dan itu akan membuat pria lain tidak berani 
mendekatiku.

Kamu ingin  memberiku kemungkinan-kemungkinan jika mungkin aku akan mendapatkan pasangan yang lebih baik, lebih kaya dan lebih, lebih yang lain.
Dan akhirnya di satu waktu kamu pun melepaskanku, 
katamu cinta tidak harus memiliki, cinta itu harus memberikan kebahagiaan kepada orang yang kita cintai bukan mengikat.

Beberapa tahun kemudian kamu memberiku kabar melalui surat yang kamu tulis dengan kalimat-kalimat yang sangat halus,
Kamu takut melukai hatiku.
 
Bahwa : 
Ibarat burung, ia membutuhkan ranting untuk  berpijak, 
Ibarat kapal, ia membutuhkan dermaga untuk berlabuh 
begitupun hatimu, kamu membutuhkan dermaga untuk kamu berlabuh dan kamu telah menemukan pelabuhan hatimu, 
Seorang wanita yang sangat baik dan orang tuanya pun sangat baik kepadamu, 
begitu ceritamu.

Dan disurat berikutnya kamu menuruti permintaanku agar teman wanitamu mengirim surat untukku.
Hmmm Sebuah tulisan tangan yang menurutku berantakan.

Kamu pindah bekerja dari Bekasi ke Citeureup 
Itulah yang membuat kita tanpa sengaja bertemu didepan gedung bioskop
Kamu selasai menonton dan aku baru akan menonton,
Kamu dengan istri dan anak pertamamu dan aku dengan suamiku, 
istrimu sedang hamil anak kedua dan 
aku sedang  hamil anak pertama.

Kamu memang senang menonton bioskop dan membaca novel dan sampai menikahpun kamu masih tetap senang menonton di bioskop

Judul fimnya 
" Merpati tak pernah Ingkar Janji ", 
kisah dalam film itu : 
Sang tokoh pria dan tokoh wanita baru bertemu lagi setelah 8 tahun kemudian, 
dan itupun sebuah pertemuan yang tidak disengaja.

Sang tokoh pria sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan lalu terjadi sebuah kecelakaan di dekat jembatan tersebut lalu sang tokoh pria menolong orang-orang yang kecelakaan itu ke sebuah rumah sakit terdekat 

Alangkah terkejutnya dia karena kekasih yang dulu meninggalkannya telah menjadi seorang biarawati dan bertugas di Rumah Sakit itu,
Percakapanpun terjadi
Sang Pria bertanya 
" kemana kamu saat aku sakit ? 
Di saat aku terbaring  sakit kamu justru  pergi meninggalkanku .

Diakhir percakapan sang tokoh wanita berkata kepada  kekasihnya ;
" ingatlah, Merpati tak pernah ingkar janji "

(Hubungan mereka berbeda keyakinan dan ayah sang tokoh wanita tidak merestui hubungan mereka dan mereka pun dipisahkan).

Mengapa waktu dalam kisah tersebut sama dengan waktu dalam kisah pertemuan kita ? 
Sama-sama setelah 8 tahun kemudian.
Kita tidak pernah bertemu sejak aku umur 16 tahun dan bertemu lagi saat umurku 24 tahun.
Itu yang membuatku takjub
Mengapa rentang waktu kita tidak bertemu sama dengan rentang waktu dalam kisah di Film yang sama-sama kita tonton ?

Itulah satu kata " Jogja "
Kenangan masa mudaku tercecer disana.
Adakah seseorang yang akan mengumpulkan  kepingan kisahku dan menghadiahkannya
Kepadaku dalam bingkai kaca utuh  ?


#jogja #jogjakarta #yogyakarta