Minggu, 08 Agustus 2021

Nyesek

Nyesek

3 hari yang lalu, 
tidurku nyenyak sekali, 
Dan kepuasan tidur yang benar-benar membuatku seperti muncul dari tempat terindah di bumi ini
tetapi ada yang menyesak di dada, 
Mimpi yang belum selesai.

Bermimpi teman lama datang dan kami akan pergi bersama akupun berganti baju tapi sudah beberapa baju yang kucoba masih terasa belum cocok, 
terlintas dipikiranku baju berbunga warna ungu muda tapi baju itu ada dikamar sebelah, temanku menunggu diruang tamu depan kamar, sementara sedang berpikir bahwa aku harus keluar dari kamar ini untuk kekamar sebelah, aku terbangun.

Tidur yg nyenyak dan mimpi yang indah tapi menyesak didada karena mimpi itu belum selesai.
Hanya mimpi tapi nyeseknya luar biasa karena gagal untuk pergi bersama.
Dan mimpi itu tak mungkin bisa disambung kembali.
Padahal sudah puluhan tahun tidak bertemu, merasa senang saat bertemu sekalipun hanya dalam mimpi tapi mimpi itu terputus, 

Wahai tidur ! 
Tidak bisa kah menunggu  1 menit lagi atau mungkin 30 detik saja sampai aku menemukan baju yang cocok lalu kami pergi bersama.
Mungkin aku akan menegurmu dan mengungkit sikapmu, bahwa cinta kamu aneh, cinta itu harusnya mempertahankan bukan melepaskan.
Melepaskanku agar aku  memiliki kehidupan yang lebih baik, begitu katamu.

Wahai tidur ! Tidak bisakah 1 menit lagi atau 30 detik lagi, memberi kesempatan kepada kami untuk saling berbicara .
Tapi tidur tak mau menunggu lagi, membuatku terbangun dan meninggalkan sesak didada.

Aku membayangkan Bagaimana rasanya jika suatu hari 
Kisah perumpamaan 10 gadis pembawa pelita yang akan menyongsong pengantin pria  itu benar-benar terjadi dalam hidupku 

Dan  aku termasuk dalam 5 orang gadis yang tidak membawa persediaan minyak dalam buli- buli,
Saat aku sedang pergi membeli minyak karena kehabisan minyak, datanglah mempelai pria itu memasuki ruang perjamuan,
kami berlari agar tidak terlambat tapi dari tempatku berlari aku melihat pintu ditutup

Aku dan keempat temanku berteriak, tunggu !!!
Tapi pintu telah ditutup, 
Aku dan 4 temanku menggedor-gedor pintu itu,  meraung, menyesal, menangis histeris, tapi pintu tetap tertutup.

Itulah nyesek yang abadi, nyesek yang kehilangan segalanya, nyesek yang tidak akan ada kesempatan kedua dan itu bukan mimpi tapi nyata, 
terlepaslah Sorgaku untuk selama-lamanya.
Nyesek yang tidak bisa lagi diubahkan oleh apapun karena aku telah membiarkan  Kasih Karunia itu berlalu.

Seharusnya tetap kujaga dan kusimpan Kasih Karunis Allah itu dalam buli-buli hatiku

Janganlah itu terjadi dalam hidup kita dan kepada siapapun jadi sebelum terlambat, 
sebelum mengalami nyesek yang abadi, 
siapkanlah selalu minyak dalam buli-buli hati kita, 
Agar pelita hati kita tetap menyala, tetap menjadi terang sampai mempelai pria datang.

Dan Kita tidak pernah tahu
Kapan Mempelai Pria itu akan datang jadi bersiap sedia lah selalu.

Salam Sejahtera