Jumat, 24 Januari 2020

Yang pergi dan kembali

Lagu-lagu Rohani  Pantekosta jaman dahulu sedang kudengar, entah mengapa selalu ada sukacita dan air mata saat mendengarnya . 

Terbayang saat kecil di sebuah gereja gubug, aku adalah gadis kecil cantik disana bahkan ada anak-anak pria berkelahi karena masing-masing mengaku bahwa aku adalah pacarnya. 
Saat itu di usia  sekitar 9 tahun. 

Dari pintu gereja itu aku melihat ayahku mengelus-elus ayam jagonya karena gerejaku persis menghadap pekarangan rumah ayahku. 
Aku tahu dia ayahku awalnya kata orang
Aku tak peduli tentang ayahku Aku menjalani masa kanak-kanakku dengan sukacita, kakiku selalu ringan melangkah karena aku merasa bahwa Tuhan ada bersamaku. 

Di masa dewasa aku memiliki 2 sisi watak, satu sisi sifat penurut dan mudah tersentuh  dan satu sisi sifat pemberontak dan emosi yang mudah meledak.

Mengapa malam ini aku menangis ? Karena Tuhan telah meluluhkan hatiku, 
emosiku yang mudah meledak terhadap laki-laki dan sifat berjaga dari disakiti sehingga cintaku tak pernah penuh 
Kini hilang lenyap 
Yang ada adalah penyerahan diri pada semua rencana Tuhan. 
Sebuah penyerahan diri secara penuh,
Aku tak akan lagi menjaga hatiku dan membalut hatiku dengan rasa curiga, menuntut lebih dan meminta dihargai 

7 tahun, masa-masa krisis usia setengah baya menguasaiku, gelisah, emosi, rasa ketidak-pastian. 
Tapi  betapa Tuhan mengasihiku, dikembalikannya seseorang yang aku cintai di usiaku yang ke 56 tahun, 
sebuah mukjizat Tuhan. 
Betapa disayangnya aku dalam segala keburukanku

Dahulu, di masa remajaku gembalaku tidak mau membezuk jemaat alasannya : jika ingin mencari Tuhan datanglah sendiri ke Gereja .

Jadi jika aku datang ke Gereja dan ada pendeta tamu, tapi jemaat hanya 3-4 orang , 
Aku keluar lagi mendatangi teman-teman yang tidak datang, mengajak mereka untuk datang sampai mandi nya pun aku tunggu.

Suatu hari ada 5 orang teman-teman gembalaku dari jauh, datang menginap dan saat ibadah gembalaku mengatakan bahwa mereka telah 3 hari ini tidak makan hanya minum air saja, dia mengatakan jika ada makanan berlebih bawalah untuk kami.

Remaja jaman dahulu belum memiliki dompet, aku hanya membawa uang selembar untuk kolekte yang kuselipkan di Alkitab, 
Akhirnya aku dan seorang temanku memberanikan diri mendatangi sebuah losmen tidak jauh dari Gereja, 
aku tidak kenal penjualnya tapi saat kutanya, 
Apakah boleh aku  menghutang sate kambing dan nasi bayarnya besok ? Ternyata boleh lalu dengan riang hati aku mengantarkannya ke Gereja, gembalaku dan  teman-temannya sangat senang .

Sering melihat kondisi sulit gembala-gembala Gereja Pantekosta di desa membuat hatiku 100% pantekosta. 
Lagu-lagu Pantekosta yang kadang hanya 1 bait  itu mampu menggetarkan hatiku, mengguncangkan bathinku  

lagu-lagu itulah yang membuat aku kuat, mengarungi badai hidup dan ombak besar disepanjang hidupku,
penghibur saat duka dan pemberi kekuatan saat aku lemah bahkan membuat kenyang disaat lapar
Itu sebabnya pendeta-pendeta dari Gereja Pantekosta kuat untuk tidak makan berhari-hari 

Puji-pujian yang diciptakan dengan kuasa Roh Kudus.
Memberiku kekuatan yang luar biasa.

Wellcome Keith, 
blog ini kubuat sejak tahun 2015 di awal awal aku meraung tak siap kamu meninggalkanku awalnya hanya untuk menulis segala perasaanku kepadamu tapi di perjalanan waktu, kamu pergi begitu jauh, aku pun pergi jauh dari kamu  
maka kuisi blog ini  dengan tulisan sosial-pilitik atau apa saja yang melintas dipikiranku

Kita pernah saling membuang, saling membenci, saling curiga, saling cemburu, bertengkar, saling menyakiti .
Sampai akhirnya aku sadar 
Aku harus turun ke dasar yang paling rendah, mengerti banyak hal tentang kamu tanpa berpikir bahwa itu adalah pengorbanan dan kebodohan 

Aku percaya : 
Jika Tuhan telah memberi maka Tuhan juga lah yang akan menolongku melalui jalan-jalan yang harus kulalui
Melewati jalan setapak maupun jalan yang lebar, jalan yang terjal maupun jalan yang licin
Tuhan pasti selalu ada di setiap musim hidupku.

Selamat Tahun Baru Imlek bagi teman-teman yang merayakan.

Selasa, 21 Januari 2020

Keponakan Ibuku

Aku menghela nafas, diam, duduk lama, sepi, bangun, umur, waktu .

Satu sepupu tidak bisa berjalan karena ada urat yang terjepit dan tulang belakang bergeser, 
Satu sepupu lagi tidak bisa berjalan karena kanker postrat. Keduanya masing masing adalah anak tunggal, 
Aku menangis melihat pertemuan mereka dan mereka juga menangis
Pertemuan 2 orang yang sama sama sakit
Menjadi tua adalah pasti tetapi menjadi tua tanpa penyakit adalah anugerah  

Aku melihat orang orang yang menjadi tua dengah tubuh  yang terpasung oleh penyakit, hati mereka sedih, tangan mereka menggapai mukjizat, ingin sehat, ingin berlari tapi tak bisa lagi.

Aku ingat salah satu sepupuku yang sukses bekerja di Jakarta dibawanya ibuku dan 2 bibiku ke Jakarta, dibawanya pergi ke Mall ( waktu itu dikotaku baru ada satu Supermarket kecil ) 
Lalu diajaknya naik lift, naik lantai 1 , ditanya pusing nggak ? Lalu naik lagi tambah ketinggian, ditanya lagi pusing nggak ? Lalu naik lagi sampai ke lantai yang dituju .
Setiap pulang ke Cirebon pasti diajaknya ibuku makan-makan.
Sayangnya umurnya tidak panjang tapi peninggalan usahanya tetap memberikan jaminan sampai akhir hidup ibuku.

Beruntungnya ibuku memiliki keponakan keponakan yang menyayanginya karena semua anak anak ibuku perempuan dan keponakan lebih banyak laki-laki
Jika mengingat sepupu-sepupuku rasanya Tuhan begitu sangat baik dalam hidupku
Apalagi saat seorang sepupuku mengatakan kepadaku " kamu adalah adik paling kecil " duh rasanya bahagia sekali hatiku, aku yang tidak pernah memiliki ayah dan kakak laki-laki tiba-tiba memiliki kakak laki-laki, 

Aku tidak bekerja tapi setiap tanggal 28 aku pergi ke ATM untuk mengambil kiriman uang dari sepupuku, 
ada satu sepupu paling tua yang tinggal satu kota, suatu hari dia melihatku sedang mengerjakan memasukan label merk beras kedalam kantong plastik, 
saat sepupuku itu datang, dia bertanya, " lagi apa kamu ?" Ini kak memasukan label upahnya 2 rupiah perlembar lalu sepupuku berkata " kamu ya, kalau masih makan jangan kerjakan itu lagi "
Jika dia melihatku sedang membuat kue, Dia berkata " kamu kerja, kerja tapi jangan sampai sakit " 

Duh, aku disayang sekali.
Betapa Tuhan telah memberiku banyak kebaikan melalui sepupu-sepupuku
Betapa ibuku telah dipeliharaNya melalui keponakan-keponakan sampai akhir hidupnya

Suatu hari datang sepupu wanita, dia melihat TV di rumahku kecil, seminggu kemudian datanglah paket sebuah TV ukuran besar.

Kiranya Tuhan memberikan kesembuhan untuk sepupu sepupuku yang sedang sakit, 
Dan memberikan kesehatan untuk semua sepupu sepupuku sampai masa tua mereka

Tuhan memberkati kita semua .